GuidePedia google-site-verification: google945c6101390782af.html

1
Beberapa hari ini dikabarkan bahwa akan terjadi angin kencang yang akan menerjang JABODETABEK. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantah adanya isu tersebut, namun demikian masyarakat diminta waspada. Angin kencang itu beredar kabar dengan kecepatan 70 km/jam yang akan terjadi pada hari selasa (20/3). “Isu angin kencang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan bukan merupakan pernyataan resmi dari BMKG,” dalam siaran resmi Humas BMKG.

Prediksi cuaca dari BMKG  20 Maret 2012,  masih berpeluang terjadinya hujan dan angin kencang dengan kecepatan hanya sekitar 35 sampai 40 km/jam. Untuk itu masyarakat diminta tidak perlu mempercayai informasi tersebut, namun tetap waspada. “Khusus untuk wilayah Jabodetabek peluang hujan disertai angin kencang masih ada sampai dengan April, kecepatan angin pada saat hujan lebat, dapat mencapai 35-40km/jam,” tulis BMKG.

Tentang mengenai terjadinya angin kencang, diakibatkan adanya tekanan rendah atau badai tropis atau adanya awan cumulonimbus. Kejadian ini terjadi pada daerah-daerah tertentu yang dilewati badai tropis. Badai ini kecepatan anginnnya mencapai 120km/jam atau lebih.

Wilayah Indonesia merupakan daerah yang tidak dilewati badai tropis. Indonesia hanya dilewati ekor badai tropis. Ini hanya berdampak berupa angin kencang yang diperkirakan berpeluang terjadi di wilayah Indonesia.
“Indonesia tidak dilewati badai tropis, namun dampaknya berupa angin kencang bisa terjadi,” imbuh BMKG.
Angin kencang akibat dampak badai tropis dapat mencapai 70-90 km/jam terutama di daerah yang berdekatan dengan lintasan badai tropis, seperti Bali, NTB dan NTT. Sedangkan awan cumulonimbus (awan hitam menjulang tinggi) dapat menimbulkan hujan lebat dan angin kencang.

Badai ini biasanya sebelum terjadi hujan lebat, didahului angin kencang. Angin kencang pada awan cumulonimbus kecepatannya dapat mencapai 35-50 km/jam. Badai tropis LUA yg berada di Barat Laut Australia sudah punah  18 Maret 2012 sehingga dampaknya saat ini mulai berkurang dari semula.



Post a Comment

  1. semoga tidak ada pihak yg memancing di air keruh dlm masalah musim pancaroba ini

    ReplyDelete

 
Top